Negara
indonesia adalah negara demokrasi
“dari
rakyat untuk rakyat”(abrahan lincoln)
Ketika orang yang
menghukumi dan yang dihukumi semuanya sama-sama berengsek maka siyapa yang akan
menghukumi,kasus korupsi di indonesia husunya di kabupaen bogor,banyak yang
belum tuntas,seakan pihak penegak hukum bermain main dengan para
koruptor(kalikongli antara aparat dan para koruptor),bahkan para penegak hukum
mengalihkan isu,mereka mengangkat kasus kasus korupsi yang kelas teri,kasus-kasus
korupsi yang kelas kelas berat tidak mereka angkat.di negeri ini, negeri 3 di
asia korupsi nya,dan 15 di dunia,ironis sekali,padahal negara kita negara
hukum,tapi kenapa bisa seperti itu?
Apakah
kalian tidak berpikir seperti itu,mengapa bisa terjadi,padahal negara kita
negaa hukum,para koruptor mereka tenang-tenang saja,apa karna mereka para
penguasa?
Ketahuilah
penguasa tertinggi bukan lah pemerintah tapi rakyat.
Berbeda
sekali dengan rakyat miskin yang mencuri ayam,rakyat miskin di pukuli polisi
dan warga,belum lagi dia habis uwang yang sangat banyak sekali,berbeda dengan
para koruptor,mereka tenang-tenang saja,bahkan yang di tangkap,mereka ketika di
penjara terasa tenag sekali,di dalam nya ada tv,kulkas,tempat tidur yang
enak,sangat mewah sekali di dalam nya,berbeda dengan rakayat miskin.
Korupsi bertumbuh sangat subur dan rumit sehingga
siap meruntuhkan setiap struktur masyarakat. Di beberapa negeri, apa saja
diselesaikan dengan pelicin. Suap yang diberikan kepada orang yang tepat
memungkinkan seseorang lulus ujian, mendapatkan SIM, memperoleh tender, atau
memenangkan perkara hukum. ”Korupsi mirip dengan polusi berat yang membebani
semangat orang".
”JANGAN MENERIMA SUAP, SEBAB SUAP MEMBUTAKAN ORANG YANG BERPENGLIHATAN TERANG DAN DAPAT MEMUTARBALIKKAN PERKATAAN ORANG YANG ADIL-BENAR.”
Korupsi sepertinya menjadi momok yang sangat
menjijikan bagi Bumi Pertiwi tercinta. Tindakan melawan hukum yg saat ini sudah
lumrah dilakukan oleh pejabat publik ini sedikit demi sedikit telah merenggut
makna kesucian yg terdapat pada sangsaka MERAH PUTIH,
Merah tak lagi BERANI
Putih tak lagi SUCI
Karna ke serakahan dan kemunafikan sang penguasa negeri ini.
No comments:
Post a Comment